Menggugat Tradisi Klise, Menggurat Tradisi Arif di UIN
oleh Ibn Ghifarie
oleh Ibn Ghifarie
Memesuki hari pertama di mualinya proses belajar mengajar di Universitas Islam Negeri (UIN) SGD Bandung mengisahkan berbagai ragam cerita. Mulai yang mengeluh kesal, bahagia, sampai berbuat aksi turun kejalan.
Pagi hari yang cerah itu, tak seperti hari-hari biasanya geliat mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati pun mulai kelihatan batang hidungnya, setelah berapa bulan sepi dari pelbagai kegiatan civitas akademik. Tengok saja, di pelataran mesjid ikomah hampir di setiap penjuru di dapati mahasiswa sedang melingkar; di daerah sekira DPR (di bawah Pohon Rindang) pun di padati puluhan mahasiswa sedang ngumpul bareng; di depan fakultas dan ruang perkuliahan masing-masing pun tak luput di banjiri lautan mahasiswa. Pasalnya, mereka sedang memasuki hari pertama kuliah tahun ajaran 2006/2007 (04/09) lebih lengkap lihat berita mahasiswa (www.uinsgd.ac.id)
Tak ayal lagi, kedatangan mahasiswa baru pun tak bisa berbuat banyak pihak Rektorat beserta jajarannya, malah terkesan melanggengkan budaya klise bernama 'ngaret'.
Nyatanya peralihan IAIN menjadi UIN di awal tahun ajaran baru, tak selamanya dibarengi dengan tradisi baru dan semangat baru.
Haruskan kita berbuat prontal, anarkis, atau selalu unjuk rasa, bila para pejabat kampus tak menghiraukan kami dalam menggurat tradisi arif. Entahlah? [Ibn Ghifarie]
Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 04/01;13.45 wib
Pagi hari yang cerah itu, tak seperti hari-hari biasanya geliat mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati pun mulai kelihatan batang hidungnya, setelah berapa bulan sepi dari pelbagai kegiatan civitas akademik. Tengok saja, di pelataran mesjid ikomah hampir di setiap penjuru di dapati mahasiswa sedang melingkar; di daerah sekira DPR (di bawah Pohon Rindang) pun di padati puluhan mahasiswa sedang ngumpul bareng; di depan fakultas dan ruang perkuliahan masing-masing pun tak luput di banjiri lautan mahasiswa. Pasalnya, mereka sedang memasuki hari pertama kuliah tahun ajaran 2006/2007 (04/09) lebih lengkap lihat berita mahasiswa (www.uinsgd.ac.id)
Tak ayal lagi, kedatangan mahasiswa baru pun tak bisa berbuat banyak pihak Rektorat beserta jajarannya, malah terkesan melanggengkan budaya klise bernama 'ngaret'.
Nyatanya peralihan IAIN menjadi UIN di awal tahun ajaran baru, tak selamanya dibarengi dengan tradisi baru dan semangat baru.
Haruskan kita berbuat prontal, anarkis, atau selalu unjuk rasa, bila para pejabat kampus tak menghiraukan kami dalam menggurat tradisi arif. Entahlah? [Ibn Ghifarie]
Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 04/01;13.45 wib