-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kitab (15)

Wednesday, February 14, 2007 | February 14, 2007 WIB Last Updated 2007-02-14T08:21:19Z
Mahasiswa Ushuluddien Sedikit Lega
oleh Ibn Ghifarie


`Alah ayeuna mah bayar regisrasi teh bisa bari ulin heula. heunteu kawah baheula kudu ditunguan jeung fakultas batur miluan sagala,` demikian ungkap salah satu mahasiswa Studi Agama-Agam Fakultas Filsafat dan Teologi saat membayar uang regisrasi (12/02).

Lagi, perubahan IAIN menjadi UIN tak berbanding lurus dengan kebesaran namanya. Bila dulu pada saat IAIN hilir mudik kendaraan bermotor yang dapat menggangu proses belajar mengajar dapat diatasi dengan adanya Area Parkir.

Kini, dalam persoalan regisrasi pun masih menggunakan alat manual. Bahkan bagi sebagian mahasiswa sistem itu dinilai semberawut. Tentu tak ada budaya antri. Padahal, dua kali setiap tahun kita selalu menjalani rutinitas tersebut.

Ketidakjelasan sistem pembayaran SPP menuai pelbagai protes. Salah satunya dari Syarif, mahasiswa Kependidikan Islam memberikan komentar, ’Cara seperti ini, membuat susah mahasiswa. Bukankah kita sudah menjadi Universitas,’ katanya.

’Emang geus kitu eta mah. Hese pisan dirobahna. Ayeuna maha mendingan maca buku di Iqra,’ ungkap Sutisna, mahasiswa Aqidah Filsafat.

Meski mendapat kritikan dari sebagian besar mahasiswa. Namun, di mata mahasiswa Fakultas Filsafat dan Teologi pendaptaran SPP disambut dengan lapang dada dan sedikit lega. Pasalnya, mereka tak mesti berdesak-desak dengan mahasiswa luar Ushuluddien dalam melakukan resigrasi. Hal ini di ungkapkan oleh salah satu mahasiswa. Dian, mahasiswa Sosiologi `Aduh meuni kosong kieu bayaran teh. Heunteu siga taun kamari (IAIN-red)` cetusnya.

`Pokona mah ngenaheun we registari ayeuna mah. Soalna teu kudu ribut jeung fakultas lain anu sok mluan gabung ka Ushuluddin. Mentang-mentang fakultas paling bobtot,` papar aktivis mahasiswa yang tak mau disebutakn namanya.

Menyoal regisrasi sebagai salah satu ajang silaturahmi. Dian angkat bicara `Bisa saja regisrasi di jadikan wahana silaturahmi. Karena setelah lama kita liburan tak pernah bertatap muka lagi,` ujarnya.

`Selain itu, pertama kita bisa bertemu dengan kawan-kawan se-jurusan atau se-fakultas pada waktu bayar SPP,` jelasnya.

Nyatanya peralihan IAIN menjadi UIN hanya bisa menertibkan tradisi regisrasi semata. Walau tetap saja, saat jadwal Fakultas Sains dan Teknologi tak sedikit mahasiswa yang belum membayar SPP tepat waktu ikut bersama mahasiswa Saintek. Tentunya, semberawut dan berdesak-desakan. [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, pojok sekre Kere, 12/02;14.24 wib

×
Berita Terbaru Update