-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Coretan (17)

Wednesday, August 30, 2006 | August 30, 2006 WIB Last Updated 2006-08-31T01:42:43Z
lagi-lagi Islampobia
Oleh Ibn Ghifarie

Maraknya, aksi turun kejalan atas nama Palastina dan Libanoan. Tak selamanya, mendapatkan perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah Indonesia. Walaupun, sebagian besar penghuni bumi pertiwi beragama Islam. Malahan, unjuk rasa yang dimotori oleh Partai Keadilan Sejahtra (PKS) dan Kesatuan Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) secara serempak dipelbagai daerah menuai 'kecaman' (16/06) terutama yang terjadi di Bandung. Pasalnya, demonstran itu, berbarengan dengan pembukaan Jambore Nasional Pramuka di Sumedang Oleh Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudoyono. Sampai-sampai dua mahasiswa di amankan pihak berwajib. Karena nyaris terjadi bentroka dengan aparat keamanan (Metro TV) lantas, Apa yang kita lakukan manakala aksi sejuta umat, tak begitu mendapatkan tanggapan dari pemerintah dunia? Adakah cara lain dalam memperjuangkan aspirasi persaudaraan muslim?

Kedua petanyaan itu patut kita ajukan, karena setiap perbuatan yang sudak kita anggap rutin, biasanay tak memberikan efek apa-apa. Malah kita terbiasa dengan pola tersebut. Begitu pula dengan pemerintah Israel. Malahan angkara murka Israel yang didukung Amerika Serikat tanpa tahu malu terus merajalela. Selain menggempur Palestina, pesawat jet tempur Yahudi itu juga membombardir Lebanon, menembakkan rudal yang menghantam jembatan dan stasiun pengisian bahan bakar, serta menewaskan warga sipil. Tak hanya Palestina dan Lebanon, Israel juga mulai menuding Suriah dan Iran mendanai dan memfasilitasi Hizbullah dan Hammas, sehingga tidak mustahil kaum zionis itu menyerang Suriah maupun Iran. Kedua negara itu pun semakin siaga menghadapi berbagai kemungkinan. (Tajuk Rencana PR 16/06)

Menyikapi perkembangan yang semakin memanas di Timur Tengah, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara basa-basi segera bersidang. Badan dunia itu justru lebih sibuk mengurus "anak nakal" Korea Utara. Sejumlah anggota Dewan Keamanan PBB memang mengecam kebrutalan Israel, tapi lagi-lagi AS menolak seruan agar Israel menghentikan agresinya ke negara-negara Muslim.

Anehnya, AS dan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan justru menyalahkan Hammas dan Hizbullah karena keduanya menyebabkan Israel melakukan penyerangan terhadap Palestina dan Lebanon. Penyerangan Israel sendiri bukan kesalahan, tapi membangkitkan kemarahan Israel baru disebut salah. Padahal, Hammas dan Hizbullah tak lebih dari korban kebrutalan zionis. Kalaupun keduanya kemudian melakukan kekerasan, tak lebih sekadar reaksi dan pembalasan terhadap kekejaman Israel.

Berkenaan dengan persoalan, bila sebagian masyarakat yang tergabung dalam PKS dan KAMMI mengutuk keras tindakan tak berprikemanusiaan dan menyerukan pemboikotan prodak Amerika. Bahkan ribuan masa itu, nyaris terjadi kerusuhan dengan pihak berwajib. Tentunya, akan semakin memperburuk citra Islam dimata dunia Internasional. Apalagi pasca Tragedi pengrusakan terhadap Gedung WTC dan menara kembar Pentagon (11/09/2001) Islampobia semakin menjadi-jadi. Alih-alih Islam merupakan sarang teroris, tak menyapa perempuan dan ramah lingkungan, yang selalu digembor-gemborkan oleh negara Adi kuasa. Mulai dari pengeboman Bali jilid I, II, Holet Mariot, caci, makai terhadap jerman karena memuat karikatur nabi Muhhamd, pengrusakan patung Muhammad yang ada di musium, pemberangusan aliran-aliran yang dianggap nyeleneh sekalipun aspek keyakinan sampai kutukan yang dialamatkan kepada Israel dengan membabi buta.

Lagi-lagi, semuanya menegaskan bahwa Islam merupakan ajaran Muhamadanisme--meminjam istilah Prof H.A.R. Gibb, sekira tahun 1965. Termasuk di dalamnya orang-orang orientalis. Steretype ini tak muncul dengan sendirinya, tapi bermula dari sikap reaksioner umat Islam secara perontal dalam menyeikapi segala persoalan. Hingga berani mati demi memperjungkan huzzatul Islam.

Selain itu, perbuatan miring itu dapat membenarkan anggapan Islam sebagai agama Muhamadanisme. Lalu apa bedaya Islam dengan agama lain? Yang selalu dinisbatkan pada tokohnya Mulai dari Kristiani berawal dari Kristen (Yesus), Budhis bermula dari Budha (Sidarta Gao Tama), Yudais berangkat dari Yudha, Hinduis asal-mula dari Hindhu, Kongfucius bertitik tolak dari Kong Fucius sampai Islam dengan sebutan Muhammadanisme.

Dengan demikian, jika kita masih tetap memelihara tradisi anarkis tersebut. Maka akan membuat Islam semakin terpuruk, bahkan ditinggalkan oleh pengikutnya sendiri. Entahlah..[Ibn Ghifarie]


cag rampes Pojok Sekre Kering 17/07;14.18 wib
×
Berita Terbaru Update