-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nukilan (15)

Wednesday, October 04, 2006 | October 04, 2006 WIB Last Updated 2006-10-04T07:36:43Z

Mahasiswa Menggonggong, Rektor pun Tetap Berlagu.

Oleh Ibn Ghifarie


Hingga hari ini, gelombang aksi turun kejalan terus di lakukan oleh pelbagai mahasiswa dalam menuntut ketidak jelasan perubahan IAIN menjadi UIN. Sebut saja, mahasiswa yang tergabung dalam KABEMAPSI (Keluarga Besar Mahsiswa Psikologi) UIN SGD Bandung. Apalagi berbarengan dengan pelantikan Dekan Fakultas Psikologi di depan Al-Jamiah (31/07).

Mereka menuntut sekaligus menolak seluruh ketetapan dan atau keputusan birokrasi kampus yang berkaitan dengan proses perekrutan dosen, proses pemilihan dekan dan proses pemilihan anggota senat Universitas perwakilan Fakultas Psikologi.
Selain itu, mereka menolak dan tidak mengakui pelantikan Dekan Fakultas Psikologi yang diselennggarakan pada hari senin 31 juli 2006.

Meski begitu, para demonstran pun tetap mendapatkan perhatian lebih dari sejumlah civitas akademik UIN SGD Bandung, bahkan petinggi Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN SGD Bandung Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas (MPMU) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas (DPMU). Sekali terdengar yel-yel ’bangkit, lawan hancurkan tirani dan revolusi, revolusi serta berteriak dengan lantang atas nama mahasiswa.
Namun, di lain pihak rektorat tetap saja melantik Drs, Endin Nasruddin, M.S.i sebagai Dekan Fakultas Psikologi. (Berita Mahasiswa 31/07 www.uinsgd.ac.id).

Ibarat pepatah anjing menggonggong kabilah berlalu. Mahasiswa tetap dengan pendiriannya. Begitupun dengan pihak Rektorat. Sampai-sampai salah seorang mahasiwa Pradewi berujar, ’Kami tak butuh janji-janji, tapi bukti dan saya tak mau memangil beliau (dekan-red). Pasalnya pemilihan dekan itu tidak sah dan kedisiplinan ilmunya diragukan, karena disenyalir memakai gelar palsu, seperti yang diberitakan oleh PR (27/05). Artinya tetap saja mahasiswa menuntut, rektor pun tetap belagu, cetusnya

Nyatanya perubahan IAIN menjadi UIN tak berbanding lurus dengan kebesaran namanya. Apalagi dengan perlengkapan sarana dan prasarana yang memadai. Malah seolah-olah pihak rektorat melesatarikan budaya lama dalam pergantian kepemimpinan. Lantas mau dibawa kemanakah mahasiswa UIN SGD Bandung ini? [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok PusInfoKomp 31/07;23.59 wib.

×
Berita Terbaru Update