-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mushaf (8)

Tuesday, December 19, 2006 | December 19, 2006 WIB Last Updated 2006-12-19T10:55:21Z
Lagi, Iman Minoritas Tertindas
Oleh Ibn Ghifarie

Lagi, tuduhan 'sesat' terhadap kelompok minor pun terulang kembali. Entah, kesekian kali Pembunuhan kepada Alih terjadi di Bobojong, Bogor. Alih-alih menyebarkan risalah yang dapat meresahkan masyarakat luas sekaligus menafikan Tuhan.


Ada beberapa kegiatan yang menyebabkan tuduhan sesat itu dialamatkan kepada Alih. Antara lain, kalau tengah malam ada ritual dzikir yang disebut “laporan ke Tuhan” demikian penuturan Muhammad Iqbal Iskandar, pengasuh pesantren Hidayah al-Bayan yang berada di desa Bobojong.


Pendek kata, Alih juga dituduh mengajarkan ritual shalat yang cukup dengan niat semata.

Peristiwa naais itu terjadi, sepulang dari acara tahlilan (26/10) pukul 19.30 WIB, pria berusia 40 tahun itu shalat Isya di masjid Uswatun Hasanah, masjid tak jauh dari rumahnya. Jaraknya sekitar 45 meter. Usai shalat Alih berniat pulang ke rumah. Begitu keluar, Alih langsung dihadiahi pukulan dan tendangan oleh beberapa orang, kopiahnya jatuh ke tanah dan ia tersungkur.

Alih sempat melarikan diri, tapi langsung ditangkap oleh massa yang sudah menunggunya. Berdasarkan penyelidikan Kepolisian Sektor Darmaga, Bogor, waktu itu ada sekitar 250 massa yang berasal dari tiga kampung: Bobojong, Sempur, dan Ijul.

Kemudian, Alih diseret kurang lebih 200 meter dari masjid menuju villa kosong. Di villa yang terletak di perbatasan kampung Bobojong dan desa Petir itulah Alih dipukul ramai-ramai. Golok, kayu, batu, secara tak beraturan bersarang ke tubuh dan wajah bapak dua orang anak ini. (Syir’ah edisi 60/Desember 2006.)

Maraknya aksi 'penertiban' keyakinan oleh sebagian golongan mayoritas terhadap minoritas. Sudah tentu 'mengamini' adagium homo homoni lupus . Siapa yang kuat dia pasti berkuasa. Pertanyaanya, benarkah peristiwa tragis yang menimpa Alih itu di latar belakangi oleh penyebaran aliran ganjil atau jangan-jangan sebegian kelompok tertentu, malah kalah persainganya dalam mengambil hari masyarakat sekitarnya.


Dengan demikian, wajah Islam ramah, toleran, menyapa perbedaan rahmatan lil alamian dan islam li kulli makan wa zaman pun tak menjadi pameo umat islam, malah beralh menjadi bengis, beringas dan menyeramkan. Yang jelas, kejadian memilukan itu menyimpan sederetan luka yang membekas terhadap keluarga korban. [Ibn Ghifarie]


Cag Rampes, Pojok Sekre Kering, 28/10;23.34 wib
×
Berita Terbaru Update