-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kitab (20)

Thursday, February 22, 2007 | February 22, 2007 WIB Last Updated 2008-01-30T20:54:30Z

Lagi, Pesawat Adamair Tergelincir
Oleh Ibn Ghifarie

Lagi, Pesawat Adam Air nomor penerbangan KI 172 jurusan Jakarta-Surabaya, tergelincir saat mendarat di Runway 10, Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Rabu kemarin sekitar pukul 15.00 WIB. Kondisi pesawat dikabarkan cukup parah. Retak pada bagian tengah dengan lengkungan sekitar 40 derajat. (Metro, 21/02)

Ironisnya, pesawat naas itu terjadi manakala bangsa Indonesia sedang di depa pelbagai bencana yang tak berkesudahan dan meroketnya besar yang tak kunjung turun serta melunturnya kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan SBY-JK. Seakan-akan kita tak mau dilepas bari berbagai malapetakan yang kagung menjadi teman akrab.

Masih ingatkah kasus raibnya pesawat boeing 737-400 milik maskapai penerbangan Adamair dari Jakarta tujuan menado (01/01). Hingga hari ini, bangke kapal sekaligus penumpanya pun mendadak raib tak tentu dimana rimbanya. Yang jelas, mereka di telan ganasnya zaman dan tak bersahabatnya kita terhadap alam.

Kini, sekali lagi di sektor transportasi udara pun ikut menegaskan bahwa Indonesia memang bangsa amburadul. Adalah olengnya pesawat boing Boeing 737-300 KI 172 jurusan Jakarta-Surabaya milik Adamair.

Meski tak menelan korban jiwa dalam kecelakaan ini. Namun, mengisahkan trauma yang begitu mendalam bagi penumpang. Salah satunya, Haryono, awalnya tidak mengetahui pendaratan pesawat tidak normal. Namun ketika mendengar ada pesawat Adam Air yang tergelincir, ia langsung membatalkan keberangkatannya ke Jakarta dengan Adam Air. Haryono mengaku takut perstiwa tersebut terulang lagi.

Lain Haryono. Lain pula pengakuan Rusdi. Ia mengaku hingga kini belum mendapat penjelasan dari pihak Adam Air mengenai tiket pulang perginya. Bahkan Rusdi tidak bisa mencairkan tiket tersebut. (Metro 21/02).

Sayangnya, pihak Adamair membantah adanya kerusakan di kapalnya saat terjadi peristiwa memalukan tersebut. Seperti yang dilansir Metro (21/02) melalui Natalia, Distrik Manager Adam Air Wilayah Surabaya membantah pesawat Adam Air nomor penerbangan KI 172 jurusan Jakarta-Surabaya tergelincir. Menurutnya, ada angin yang mendorong pesawat ketika akan mendarat. Akibatnya, pilot mengambil tindakan agar pesawat tidak tergelincir.

Ia juga mengatakan pesawat yang dikemudikan oleh pilot Kapten Gita tersebut tidak rusak. "Kalau pesawat kita rusak atau patah, kan tidak bisa ditarik," ujarnya. Namun pada kenyataannya, pesawat yang membawa 148 penumpang tersebut kini sudah ditarik ke hanggar.

Inilah wajah pemimpin bangsa. Saat musibah menimpa malah sibuk mencari kambing hitam guna mengurai penyebab jatuhnya pesawat Adamair. Mulai dari faktor kesalahan teknis, kesalahan manusia, atau sekalipun faktor cuaca dan alam. Bukan tanggap darurat sedini mungkin terhadap pelbagai kejadian yang menimpa bangsa kita.

Memang bencana transportasi udara di negeri Indonesia seperti susul-menyusul. Perkabungan yang satu belum usai muncul perkabungan yang lain. Kecelakaan seolah menjadi sahabat karib sekaligus siklus yang harus kita lalui pula.

Haruskan pemberhentian operasi pesawat milik maskapai manapun dibayar dengan harga mati para penumpang yang tak berdosa. Karena sudah tua dan tak layak terbang. Lantas, apa yang mesti kita perbuat dalam meminimalisir korban-korban berikutnya? Entahlah [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 22/01;00.56 wib

×
Berita Terbaru Update