-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kitab (1)

Monday, August 06, 2007 | August 06, 2007 WIB Last Updated 2008-01-30T20:35:21Z
Apa Kata Mereka Tentang Penemuan Lagu Indonesia Versi Pertama
Oleh Ibn Ghifarie

Pasca ditemukanya lagu Indonesia raya versi pertama oleh Roy Suryo dan Tim Air Putih dari sebuah museum di Leiden, Belanda, malah menuai protes. Pasalnya, lirik nyayian itu bukan yang pertama sekaligus hasil penggandaan semata, bahkan terdapat versi lainya.

Di Mata Tokoh
Salah satunya, Des Alwi pelaku sejarah mengatakan video berisi lagu kebangsaan Indonesia Raya secara utuh yang ditemukan Roy Suryo bukanlah temuan baru. Data yang didapatkan dari sebuah museum di Leiden, Belanda, itu adalah hasil penggandaan.

“Dokumen aslinya masih saya pegang,” kata Des Alwi di Jakarta, Minggu (5/8). Des Alwi mengaku berperan sebagai produser dalam pembuatan film atau video yang menggambarkan persiapan kemerdekaan RI yang dilengkapi dengan teks itu.

Lain hanya dengan Ahmad Mansur, sejarawan. Kehadiran teks lagu ini tidak akan berpengaruh pada lagu kebangsaan Indonesia Raya. Bisa saja teks lagu yang ditemukan Roy Suryo itu dinyatakan teks asli. Akan tetapi, keasliannya tersebut dalam konteks "asli terbuka". Adapun teks yang "asli tertutup" yakni teks lagu Indonesia Raya sekarang ini. Teks lagu Indonesia Raya yang boleh jadi ditemukan Roy Suryo itu sekadar lagu Indonesia Raya dalam kemasan yang sudah dihaluskan (efeumisme) karena faktor tekanan pihak penjajah Belanda.

"Sejarawan di Indonesia mencermati fakta tidak diucapkannya syair teks Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Saat itu, yang dilakukan para pejuang pergerakan sekadar lagunya. Kenapa? Karena, itu merupakan upaya kompromi atau strategi perjuangan. Jika syairnya diucapkan, tentu dilarang oleh Belanda. Nah, yang terjadi dengan lagu Indonesia Raya seperti itulah," tuturnya

Seraya mengungkapkan sejumlah fakta historis sejenis, teks lagu Indonesia Raya yang ditemukan Roy Suryo merupakan teks lagu dalam konteks kompromi atau strategi para pejuang. Justru teks lagu Indonesia Raya yang sekaranglah yang sesuai dengan gelora perjuangan dan hati nurani para pejuang Indonesia.

Misalnya, pada zaman Belanda teks lagunya ada yang liriknya berbunyi "Marilah kita mendoea", sedangkan pada teks lagu Indonesia Raya versi resmi sekarang adalah "Marilah kita berseru". "Dulu penjajah Belanda melarang penggunaan berseru, karena itu akan berlanjut untuk berseru "merdeka" dan "bersatu". Karenanya, diubahlah oleh Bung Karno dan para pejuang dengan kata "mendoa" yang lebih lembut, tambahnya. (Pikiran Rakyat, 05/08)

Ironisnya lagi. Orang nomor 2, Yufuf Kalla di negeri ini tak mengatahui kontroversi lagu itu, "Saya kurang jelas, Soepratman masak tidak asli," kata Wapres

Karena mengaku tidak tahu, Wapres enggan berkomentar lebih jauh. "Wah saya tidak tahu," tuturnya (Media Indonesia, 04/08)

Berbeda dengan Andi Mallarangeng, juru bicara kepresidenan “Kita kan belum tahu orisinalitasnya, otentiknya,” katanya.

Jika lagu Indonesia Raya temuan Roy Suryo dinyatakan asli, pemerintah juga belum dapat memutuskan untuk menggunakan lagu versi yang lama atau yang saat ini dipakai.
“Kita akan lihat dulu hasil evaluasi dari para ahli tersebut,” pungkasnya. (detikcom,05/08)

Dalam pengakuanya, Roy menuturkan Ia bersama timnya telah menemukan data berbentuk video lagu Indonesia Raya versi pertama. Versi ini berbeda dengan lirik lagu Indonesia Raya yang selama ini dinyanyikan (Baca kutipan lengkap lagu Indonesia Raja versi pertama, di halaman ini, -Red). `Saya bersama Tim Air Putih sejak tiga bulan lalu mencari data tentang Indonesia yang ada di berbagai server. Di salah satu server di Belanda, kami menemukan lagu ini,`paparnya.

Lagu asli ini direkam September 1944, berbeda dari yang sekarang sering dinyanyikan. Iramanya lebih cepat, lebih bersemangat, dan lirik lagunya tiga stanza atau coplet, tiga kali lebih panjang daripada yang sekarang. "Lagunya sangat heroik, berapi-api sesuai dengan tempo con bravura yang ditulis asli WR Soepratman. Lebih cepat dan lebih bersemangat dari tempo lagu Indonesia Raya sekarang yang dinyanyikan di marcia. Dan couplet yang selama ini kita nyanyikan hanya couplet pertama atau stanza pertama," jelasnya.

Mengenai lagu Indonesia Raya yang sekarang merupakan hasil aransemen musisi Belanda Jos Cleber. Wartawan senior Bondan Winarno mengaku pernah bertemu Jos Cleber. Menurut dia, Cleber pernah mengutarakan bahwa Bung Karno mulanya meminta agar irama lagu Indonesia Raya terdengar sama dengan lagu kebangsaan Belanda Wilhelmus. Namun menurut Cleber, hal itu tak bisa dicapai karena Wilhelmus berirama lambat (tempo di largo), sedangkan Indonesia Raya berirama mars (tempo di marcia). (www.surya.co.id)

Para Blogger

Penemuan Roy Suryo ternyata mendapatkan cibiran sekaligus hujatan dari para blogger. Kalau Roy baru Sabtu (4/8) mengabarkan klaim temuannya soal video berisi lagu asli 'Indonesia Raja', para blogger sudah meng-upload video tersebut sejak tahun lalu.

Video itu tersebar dalam berbagai format, mulai 3gp sampai flv di situs-situs populer macam www.youtube.com atau www.multiply.com. Seseorang berinisial Arto4805 misalnya, meng-upload video itu di www.youtube.com sejak 19 Desember 2006. Video itu dilihat pengunjung lain 36.902 kali, dikomentari 253 kali, dan difavoritkan 268 kali hingga Sabtu petang.

dalam pantauan Surya menjelaskan, hingga Minggu (5/8) petang, meningkat jadi 41.369 pengunjung, 301 komentar, dan difavoritkan 308 kali.

Mayoritas komentar dalam dua hari terakhir berisi olok-olok buat Roy Suryo. Komentator berinisial mukegilee menulis, "Bung Arto4805 ternyata anda lebih canggih dari pakar telematika kita Sdr Roy Suryo, dia butuh waktu lama buat nyari tau versi perdana sementara kita2 dah bisa nikmatin lagu ini sebelum temuan dia."

Komentator lain berinisial teliksandi, menulis, "Dia bilang videonya dapat dari server di Belanda. Server yang mana, bung? Jangan-jangan juga download dari sini pula... Roy Suryo bukan hanya mengklaim mendapatkan video asli tapi juga salinan digital partitur asli Indonesia Raya. Namun, salinan digital itu sesungguhnya sejak lama tersedia bebas di http://david.national-anthems.net/id~.jpg.”

Lebih lengkap lagi hasil penelusuran detiknet.com diantaranya; Lasben Sitinjak menuturkan Saya baca berita tentang penemuan versi baru Indonesia raya yang diklaim oleh Roy Suryo bahwa dia adalah penemunya. Kebenarannya, lagu ini sudah lama ada di Youtube, sejak Desember tahun lalu.

Bersama ini, saya juga memberikan link video tersebut dari youtube: http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s&mode=related&search=

Dias MD, berkata Mengenai penemuan lagu Indonesia Raya temuan Roy Suryo mungkin perlu dibaca d ibawah ini, karena sudah banyak yang lebih dulu mengabarkan: http://jejaklangkah.multiply.com/journal
http://www.freelists.org/archives/ppi/08-2005/msg00346.html
http://rumahkiri.net/index.php?option=com_content&task=view&id=48&Itemid=19
http://www.indonesia100.com/wp02/?p=38

Mohammad Ridwan, PNS, saat ini tugas belajar di Jepang menjelaskan Saya ingin ikut nimbrung soal versi Indonesia Raya baru yang katanya ditemukan oleh Roy Suryo.

Ketika melihat teks tersebut di detikcom, ingatan saya kembali ke masa SD dulu (1980-1986). Seingat saya, waktu kelas 2 SD dulu, saya pernah mendapat buku lagu-lagu perjuangan yang isinya insya Allah persis dengan teks yang ditemukan. Sayang saya tidak bisa membuktikan hal ini secara hitam di atas putih. Yang pasti saya ingat adalah bagian reffrain, tepatnya kalimat "Indonesia tanah yang mulya, tanah kita yang kaya".

Untuk itu coba detikcom menyelusuri buku-buku pelajaran, khususnya lagu-lagu perjuangan/nasional, yang dipakai saat itu (kurikulum sebelum 1984).

Walhasil, menurut saya apa yang ditemukan Roy Suryo ini bukan sama sekali baru. Mungkin teks lengkapnya pernah beredar. Tetapi kemungkinan PP 44/1958 mereduksi lagu tersebut menjadi hanya 4 bait pertama.

Heru Sutadi, Mengikuti berita soal Indonesia Raya, sebenarnya pembahasan teks Indonesia Raya sudah sejak lama. Beberapa sumber di bawah ini menyatakan hal itu.
http://www.youtube.com/watch?v=0ybhFIhE6fs

Heru juga melampirkan link dari Wikipedia tentang sejarah lagu tersebut.

Cuki Sumanto, Lagu ini udah lama di youtube.
http://youtube.com/watch?v=hkxehrXU3tM

Mega Ifanda, Setelah membaca berita mengenai lagu Indonesia Raya versi perdana yang katanya di temukan oleh Bapak Roy Suryo di server Belanda, saya sempat tertawa-tawa kecil mengingat teks lagu Indonesia Raya versi perdana ini sudah ada semenjak saya SD, dan saya juga pernah mendengar lagu ini di youtube beberapa bulan yang lalu.

Tapi mengapa baru sekarang dibesar-besarkan? Dan ada pula satu kalimat
menyatakan "lagu tersebut ditemukan oleh Bapak Roy Suryo beserta tim dari Air Putih di server Belanda" Apa yang Bapak Roy Suryo lakukan untuk menemukan teks lagu tersebut?

Begitu susahkan pencarian dari Bapak Roy Suryo dan tim Air Putih hingga sampai ke Belanda? Jadi saya pikir ini adalah berita yang tidak benar bahwa Bapak Roy Suryolah yang menemukan lagu Indonesia Raya versi perdana.

Galuh, Apakah hasil yang ditemukan Bapak Roy Suryo seperti yang terlihat dalam link di bawah. http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s
Video ini telah diupload oleh seseorang tahun lalu.

Wijono, Kuala Lumpur Saya heran membaca berita bahwa Roy Suryo menemukan lagu Indonesia Raya pertama. Bukankah semua orang tahu lagu itu dari dulu? Kalau tidak salah pelajaran sejarah jaman dulu sudah menceritakan lagu dan syair itu. Kalau kita search di internet, banyak situs menulisnya.
Atau apa yang baru?

FM Taqi, Apa benar kalau Roy Suryo yang menemukan kembali arsip lirik asli lagu Indonesia Raya? Sepengatahuan saya lagu dengan lirik yg sama sudah ada di youtube sejak Desember tahun lalu, berikut beberapa versi dan linknya:

http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s
http://www.youtube.com/watch?v=0ybhFIhE6fs

Asep Juarna, Jika yang "ditemukan" Roy Suryo itu adalah yang tertulis di berita detikcom, saya yakin itu bukan hal yang baru.

Belasan tahun yang lalu saya pernah menemukan teks itu di sebuah buku populer berbahasa Indonesia. Sayang sekali bukunya tidak di tangan saya, entah di mana, dah lama sih. Dalam kaitan ini, mungkin ada penerbit buku tahun tahun 70-80-an yang merasa menerbitkan buku dimaksud.

Duke P, Membaca berita di detikcom tentang temuan Sdr Roy Suryo dengan tim Air Putihnya membuat saya sedikit tergelitik untuk menulis di kolom opini ini. detikcom menulis "lirik lagu Indonesia Raya versi perdana akhirnya ditemukan" sementara saya sudah melihat versi ini di youtube.com sejak bulan Desember 2006.

Memang apa yang dilakukan tim Air Putih adalah riset atau penelitian untuk mencari versi perdana yang pastinya melalui penelitian ilmiah hanya yang menjadi keanehan saya kenapa baru sekarang ditemukan sementara teman-teman yang lain sudah meng-upload-nya sejak beberapa bulan lalu. Apakah mereka juga sama kesulitannya dengan tim Air Putih dalam hal mencari file tersebut hingga ke server yang ada di Belanda.

Firman R, Saya dan 36.000 orang yang lain, udah pernah nemuin di youtube.com. Jadi sekalian aja promosiin link di atas biar seru. Yang posting lagu ini di youtube.com lebih dari satu orang . Di antaranya arto4805 dan krawul25.
http://www.youtube.com/watch?v=6QvyLkdl1_s
http://www.youtube.com/watch?v=hkxehrXU3tM (www.detiknet.com 05/08)

Keluarga WR Soepratman
Kehadiran lirik lagu ini dengan tegas keluarga WR Soepratman ragukan keaslian teks temuan Roy Suryo tersebut. Pihak keluarga menyakini teks asli itu tidak pernah terlepas dari tangan WR Soepratman.

"Saya kok ragu ya kalau teks yang ditemukan itu asli walau saya belum melihatnya secara langsung," kata Oerip Sudarman, keponakan WR Soepratman.

Pria pensiunan pegawai Pemprov Jatim ini sudah hampir 40 tahun lamanya mencari teks asli lagu tersebut. Ia bahkan pergi ke Belanda untuk mencari teks tersebut.

“Saya sudah survei data sejak 1967, belum pernah menemukan teks yang asli,” ujarnya.

Data yang dimiliki Oerip berupa fotokopi teks lagu Indonesia Raya yang diedarkan pada peserta Kongres Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928. Kertas edaran itu dikarang dan diterbitkan WR Soepratman, dicetak Publicist Weltevreden (Java) dan dijual 20 sen.

“Fotokopi itu warisan dari bapak saya, Oerip Kasansengari, kakak ipar WR Soepratman, yang juga datang dalam Kongres Sumpah Pemuda,” imbuhnya

Selain itu, teks asli coretan tangan WR Soepratman dan refrain lagu kebangsaan itu bertuliskan kata 'merdeka'. Namun karena saat lagu itu pertama kali dikumandangkan, situasi Indonesia di bawah tekanan Pemerintah Hindia Belanda, WR Soepratman kemudian mengubah kata 'merdeka' dalam refrain menjadi 'moelia'. "Teks ini sedang saya cari. Saya tidak tahu siapa yang membawa,” kata Oerip. (detik.com)

Berakhir di Jero Wacik
Kontroversi lagu kebangsaan Indonesia Raya akhirnya menemui titik terang kata Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik, pemerintah sebenarnya telah memutuskan lagu Indonesia Raya hanya terdiri dari satu stansa sejak tahun 1958. Penegasan tersebut disampaikan Jero Wacik di Jakarta, Senin (6/8), bersama-sama dengan Roy Suryo.

Pertemuan ini untuk membahas temuan Tim Air Putih adanya tambahan stansa dua dan tiga pada lagu kebangsaan Indonesia Raya di Universitas Leiden, Belanda. Menurut Jero Wacik, lagu kebangsaan Indonesia Raya yang asli memang terdiri dari tiga stansa.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958, pada masa pemerintahan Presiden Soekarno lagu Indonesia Raya akhirnya hanya ditetapkan stansa pertama. Sebagian lirik lagu juga mengalami penyesuaian.

Sebenarnya Pemerintah Indonesia sudah memiliki film yang menggambarkan versi lengkap lagu Indonesia Raya. Namun, dokumen tersebut hanya berupa potongan-potongan. Roy Suryo beserta Tim Air Putihnya akan menyerahkan hasil temuan mereka kepada pemerintah dalam waktu dekat.(Metro TV,06/08)

Dengan demikian, perseteruan itu selesai juga. Tanpa mengurangi rasa hormat lagu Indonesia versi asli pertama kali dipublikasikan surat kabar Sin Po dengan liriknya;

Indonesia Tanah Airkoe
Tanah Toempah Darahkoe
Disanalah Akoe Berdiri
Djadi Pandoe Iboekoe
Indonesia Kebangsaankoe
Bangsa dan Tanah Airkoe
Marilah Kita Berseroe
Indonesia Bersatoe
Hidoeplah Tanahkoe
Hidoeplah Negrikoe
Bangsakoe Ra’jatkoe Semw’wanja
Bangoenlah Jiwanja
Bangoenlah Badannja
Oentoek Indonesia Raja
Reff:
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Tanahkoe Negrikoe jang Koetjinta
Indonesia Raja Merdeka Merdeka
Hidoeplah Indonesia Raja
Indonesia Tanah jang Moelia
Tanah Kita jang Kaja
Di Sanalah Akoe Berdiri
Oentoek Slama-lamanja
Indonesia Tanah Poesaka
Poesaka Kita Semoeanja
Marilah Kita Mendo’a
Indonesia Bahagia
Soeboerlah Tanahnja
Soeboerlah Djiwanja
Bangsanja Ra’jatnja Sem’wanja
Sadarlah Hatinja
Sadarlah Boedinja
Oentoek Indonesia Raja
Reff:
Indonesia Tanah Jang Soetji
Tanah Kita Jang Sakti
Di Sanalah Akoe Berdiri
‘Njaga Iboe Sedjati
Indonesia Tanah Berseri
Tanah Jang Akoe Sajangi
Marilah Kita Berdjandji
Indonesia Abadi
Slamatlah Ra’jatnja
Slamatlah Poetranja
Poelaoenja, Laoetnja, Sem’wanja
Madjoelah Negrinja
Madjoelah Pandoenja
Oentoek Indonesia Raja [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere 05/08;23.56 wib dan Pojok Komputer Ngeheng, 07/08;00.35 wib
×
Berita Terbaru Update