-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Coretan (15)

Wednesday, August 30, 2006 | August 30, 2006 WIB Last Updated 2006-08-31T01:13:08Z
Sisi Lain Kemegahan UIN SGD Bandung
Oleh Ibn Ghifarie

Kala itu, tak ada yang aku perbuat selain duduk-duduk sambil menyantap idangan ketupat di depan Fakultas Psikologi, samping Kopmart, belakang Mesjid Iqomah. Posisi duduk tepatnya berada dibawah pohon cemara, jambu dan tiang listrik antara pedagang Kopi-Roti Bakar dan Nasi Soto Ayam. Tiba-tiba aku di kejutkan dengan kedatangan salah seorang satpam berbadan tegap aga kurus. Tanpa basa-basi kedua penjaja makana itu mengocek uang seribu dari saku celananya (21/07). Kontan saja, perbuatan tersebut menyulutku supaya bertanya pada sang empu jualan, hingga obrolan dengan Sipi pun dimulai, tanpa salam, prolog apalagi, Ia menjelaskan, uang seribu itu tak lain guna Kebersihan, Keindahan dan Keamana (K3) kampus. Bila dibandingkan dengan UNPAD tiket masuk bagi penjual sebanyak 5000,00 tersebut tak seberapa dan bisa menjamin keselamatan kami. Selain itu, dari penjual makanan ini bisa mencukupi kehidupan keluarganya.

Ngobrol ngaler-ngidul pun tak terelakan lagi, mulai dari membincang mahasiswa yang kuliahnya lama, sampai pemaknaan kehidupan. Ia mempertanyakan kepadaku 'Mengapa mahasiswa angkatan 98 ko masih ada di kampus? Bagaimana dengan keluarganya. Apakah tidak diperingatkan, kena cacian, mankian dan omelan. Padahal, orangtua melihat keberhasilan buah hatinya berawal dari izajah.

Tentu, tak ada jawaban yang kulontarkan padanya kecuali diam seribu bahasa dan hanya gelengan kepala.
Walhasil, Ia berharap semoga kebesaran UIN ini tak dapat menindas kaum lemah seperti kami. Salah satunya, dengan adanya 'relokasi pedagang'. Mesti mengais rezeki dimana kalau bukan disini, cetusnya. Meskipun Ia yakin rizki ada di tangan Tuhan dan setiap orang punya bagian masing-masing.

Sungguh, sepenggal kisah itu, membuatku merenung sejenak guna memaknai hidup. Tanpa disadari pelbagai pertayaan pun datang silih berganti, mulai dari siapkah aku mengarungi kehidupan yang begis dan ganas ini? Apa yang telah aku persiapkan setelah lulus kuliah? sampai Apa yang harus kulakukan dalam kondisi ini?
Tak terasa, sepiring ketupat pun habis kulahap. Ngobrol bareng pejual pula berakhir...Entahlah [Ibn Ghifarie]

cag rampes Pojok Tiang Listrik, 21/07;11.12 wib
×
Berita Terbaru Update