-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Goresan (3)

Wednesday, August 30, 2006 | August 30, 2006 WIB Last Updated 2006-08-31T03:19:26Z
Mahasiswa UIN SGD Bandung Impikan Bank BMT
published on 21 Juni 2006 | Berita Mahasiswa--Ibn Ghifarie

Dalam rangka Gebyar Mu’amalah, HIMA (Himpunan Mahasiswa) Mu’amalah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN SGD Bandung menggelar acara Seminar Nasional Ekonomi (19/06) bertajuk “Prospek Lembaga Keuangan Syari’ah Dalam Pengembangan Usaha Sektor Riil” di Auditorium UIN SGD Bandung dengan pembicara; Ir. Muhammad Syakir Sula (Sekjen Masyarakat Ekonomi Syari’ah; Praktisi), Dr. H. Hendi Suhendi, M.Si (Dekan Fakultas Syari’ah UIN SGD Bandung; syari’ah), Luqiyan Tamanni M.Ec (Dosen STIE Tazkia Jakarta; Akademisi).

UIN berada di fihak mana?“Ini merupakan salah satu dari empat rangkaian acara Gebyar Mu’amalah yang akan digelar, yaitu: Pameran buku, Seminar, Festival Nasyid dan Lomba karya tulis” demikian ungkap Hasbi selaku ketua HMJ Mu’amalah ketika di temui Pusinfokom.

Membincang Prospek lembaga keuangan Syari’ah di masa mendatang mendapat tangapan serius dari Syakir. Ia menyatakan, perkembangan bank Syari’ah masih terlalu lambat dibandingkan dengan bank konvesional. Apalagi nama itu masih sedikit asing di telinga masyarakat. Pasalnya sosialisasi dari kelembagaan terkait di nilali masih kurang mempuni, ungkap Pria kelahiran Palopo Sulawesi Selatan itu.

“Respon masyarakat terhadap bank syari’ah masih biasa-biasa saja,” kata Ketua Asosiasi Syari’ah Indonesia.

Namun, meskipun begitu, Alumnus Unpad itu, beharap mudah-mudahan dengan diadanya seminar ini dapat membuat kualitas SDM yang lebih baik guna tercapainya masa depan Pebankkan Syari’ah yang lebih baik. Apalagi semuanya telah tersedia di jurusan Mu’amalah, ujarnya.

“Lembaga keuangan Syari’ah diharapkan dapat menjadi pencerahan terhadap umat Islam. Tentunya guna membangun ekonomi islam di tengah-tengah maraknya perekonomian kapitalis dan sosilais” ungkap Hendi Suhendi.

Tak hanya itu, orang nomor satu di Fakultas Syariah menambahkan keoptimisan prospek lembaga keuangan syari’ah tersebut dapat dan memberikan nuansa baru bagi kesejahteraan rakyat, papar Pria agak gemuk itu.

Bagi Luqyan, kehadiran bank syari’ah merupakan jawaban atas kerinduan umat terhadap bank yang bebas dari bunga, ungkapnya.

Lebih lanjut, Pria jebolan Unpad itu menambahkan kemunculan bank tersebut di harapkan menjadi pemicu bagi bangkitnya usaha halalan dan tayyiban serta merupakan salah satu lembaga yang harus ada dalam sistem perekonomian Islam, kata pembantu I STIE Tazkia itu.

“Meskipun ada tantangan yang berat guna meningkatkan pemahaman aspek perbankkan syari’ah kepada calon nasabah terutama pelaku bisnis. Tak lain karena minimnya pemahaman dan partisipasi masyarakat terhadap konsep-konsep pembiyaan bank syariah serta dunia bisnis dalam perbankkan syari’ah”. ungkap mantan ketua ICMI orsat Bandung Timur itu.

Sebelum acara dimulai, lantunan nada yang bernapskan islam dari salah satu personil “Nanda Nasyid” pun mewarnai hajatan tersebut. Meskipun, suasana seminar ini tidak terlalu mendapatkan perhatian lebih dari civitas akademik, kecuali mahasiswa mu’amalah dan pegiat serta pemerhati masalah ekomoni-syariah. Terlebih lagi perhelatan akbar itu tidak gratis, tapi harus bayar; mahasiswa SI Rp 10.000,00-, S2 Rp 50.000,00- dan umum/praktisi Rp 75. 000,00- . Hal itu diungkapkan, Wildan mahasiswa MKS “walaupun pembicara Dr H Muhammad Syafi’i Antonio, M.Sc, Direktur STIE Tazkia berhalangn tidak bisa hadir, saya kita seminar ini cukup berkesan, karena dapat menghadirkan pembicara-pembicara yang ahi dalam bidangnya, kata Pria asal banjaran itu.

Menyinggung ketidak hadiran nara sumber orang nomor satu Tazkia itu, Islahul Karimah, Ketua Oc berkata “kita sudah berusaha semaksimal mungkin, bahkan dua minggu sebelum hari H, beliau bersedia. Namun, ketika di konfirmasikan lebih lanjut Ia tak bisa hadir, karena ada satu. maka sebagai penggantinga Ia memandatkan pada Luqyan Tamanni, ungkap Perempuan asal Palembang itu.

Terlepas dari ketidak hadiran salah satu pemateri itu, perempuan agak gemuk itu menambahkan “terselengaranya kegiatan ini merupakan upaya mewujudkan ekonomi Islam di kalangan akademik. Salah satunya dengan membentuk BMT (Bank Muamalah At-Tanwil) di kampus UIN, papar mahasiswa muamalah semester VIII itu.

Senada dengan Islahul, Hasbi pun angkat bicara “di gelarnya acara ini guna mewujudkan perekonomian Islam di kalangan akademik, katanya.

Namun, bagi Wildan pembuatan BMT itu mesti melibatkan semua kalangan. Terutama mahasiswa MKS, kata mahasiswa MKS semester II itu. (Banu, Boelldzh)

×
Berita Terbaru Update