-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mushaf (2)

Friday, October 06, 2006 | October 06, 2006 WIB Last Updated 2006-10-06T23:01:55Z
Kita Bukan Mereka
Oleh Ibn Ghifarie

'Kini banyak umat yang memelihara virus "TUHAN SEOLAH-OLAH" dalam diri mereka. Bayangkan, kawan, mereka anggap pendapat, pikiran dan tafsir mereka adalah firman. Mereka menganggap diri benar sambil menyalahkan yang lain, mengkafirkan yang lain. Banyak mahasiswa juga begitu' tulis Mifka.

Membicarakan aspek keyakinan memang benar kita sedang merayakan 'Tuhan Seolah-Olah' atau malah kita sedang terjangkit pemahaman 'Seakan-Akan Tuhan' berada pada kita, bahkan kita sering berpendapat 'Tuhan Bersemayan Dalam Diri Kita' dan hanya milik kelompok tertentu semata. Padahal kita tak pernah mengetahui sebenarnya posisi Tuhan berada dimana dan memihak siapa. Sunguh kita tak pernah mengetahuinya?

Alih-alih menyebarkan risalah Tuhan dalam bingkai 'Amar ma'ruf, nahyi munkar', kita malah ribut dengan mereka yang berbeda pendapat. Tentu dalam menafsirkan 'sesuatu'. Apalagi dalam membincang aspek ketuhanan. Kita hanya bisa mencoba belajar menerka 'bayang-banyang' Tuhan yang tak pernah ada. Bahkan kita terlalu bersandar pada yang mungkin--meminjam istilah Gunawan Muhammad.

Aneh memang aneh. Namun, semuanya hadir dan melekat menjadi 'darah' dalam diri kita. Ya, semuanya. Sudah tentu, 'kita' dan 'mereka' berbeda pandangan dalam menyikapi pelbagai persoalan. Termasuk ranah terdalam yakni Tuhan (Suaka, 'Sisi Lain Makna Tuhan' edisi November 2004). Memang semuanya mesti bisa mengarifi segala persoalan dengan bijak. Bukan malah memelihara 'tradisi barbar'. Tapi lestarikanlah sekaligus rayakanlah budaya menulis. Bukankah Ali pernah berujar Ikatlah buruan itu dengan tali. Begitu pun dengan ilmu. [Ibn Ghifarie]


Cag Rampes, Pojok Ruang Prodi 28/07;21.35 wib
×
Berita Terbaru Update