-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nukilan (14)

Wednesday, October 04, 2006 | October 04, 2006 WIB Last Updated 2006-10-04T07:35:04Z

Dari Toga Sampai Ke Tata Boga

Oleh Ibn Ghifarie

Dalam rangka meningkatkan tarap hidup perempuan lebih arif dan berbasis gender ditengah-tengah arus gelombang trafiking dan tak berartinya kaum hawa dalam ranah pendidikan.

Terutama bagi mereka para pegiat dan pemerhati kajian gender. Bisa saja, waktu mengenyam bangku perguruan tinggi mereka getol mengupayakan sekaligus mensosialisasikan gagasan kesetaraan dalam segala hal, baik di ruang domestik maupun publik.

Namun seiring waktu sepenggal asa. Lain generasi, lain pula kebiasaan masyarakat. Nyatanya, pintu bernama wisuda sebagai awal mengarungi kehidupan. Mereka malah dihantu sederetan pertanyaan; mau kemana kita melangkah setelah lulus? kuliah lagi atau ke KAU aja? Apalagi hanya berbekal izazah UIN SGD Bandung.

Sudah tentu, sederetan pertanyaan itu, menuntut sebuah jawaban. Paling tidak guna meneruskan perjuangan `tertunda` di kampus. Yakni mewujudkan pendidikan ramah gender. Bukan malah melanggengkan budaya patriarki yang telah melekat dan mendarah daging di suatu masyarakat tertentu.

Walhasil, feminisme pun terbirit-birit di akhiri kontruk sosial semata. Lantas dimanakah sifat keberanian untuk tetap berkata tidak? atau kita sengaja malah melanggengkan pameo klise perempuan kasur, sumur jeung dapur. Haruskah sepirit femisisme berakhir di balik toga? Eh..eh..[Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Roti-Bakar,16/09;08.45 wib

×
Berita Terbaru Update