-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Nukilan (18)

Wednesday, October 04, 2006 | October 04, 2006 WIB Last Updated 2006-10-04T07:42:14Z

Nilai Religius Pun Tak Pernah Ada

oleh Ibn Ghifarie

[Quote] :Pesan Dari Kemanakah nilai religius itu? Apakah bulan ini sudah kehilangan jati dirinya? Saya rasa tidak, lalu mengapa kita masih berdiam diri? Malah asyik terlelap dengan komik, majalah dan koran daripada membaca Al-Qur’an. Menghabiskan waktu dengan jalan-jalan ke mall dan tidur daripada mengikuti kajian ramadhan. Begadang sampai larut malam tanpa tergerak untuk menghamparkan sejadah menghadap sang Pencipta. Lirih memang kenyataannya, ibadah puasa yang seharusnya membuat seseorang semakin meningkatkan pengabdiannya kepada Sang Khaliq, keluarga, masyarakat, dan negara. Yang terjadi sebaliknya, puasa malah menjadi dalih menurunnya produktivitas! Dengan argumen klise “tidurnya orang puasa adalah ibadah” [FONT="Lucida Sans Unicode"
[/font]

Menilik persoalan ketidak produktipitasan sebagian umat muslim pada saat bulan ramadhan. Konon, shaum merupakan bulan BBM (Bulan Barokhar dan Magfirah), hingga perbuatan sunat ganjaranya dlipatkan oleh Tuhan, bahkan sejajar dengan perbuatan-perbuatan wajib diluar Ramadhan.

Namun, pada kenyataannya kelipat gandaan pahala pada saat shaum tak berbanding lurus dengan amal perbuatan manusia. Ambil contoh, orang-orang lebih banyak membaca komik, buku, majalah daripada Al-Quran. Atau kaum muslim, lebih banyak berkumpul di Mall, pasar daripada memakmurkan mesjid. Seperti yang dihawatirkan oleh Muhkyar.

Dengan demikian, shaum tak memberikan nuansa positif kepada manusia untuk melakukan pendekatan diri kepada Tuhan.

Adalah petuah tidurnya orang berpuasa merupakan ibadah inilah yang menjadikan efek negatif bagi umat islam guna tetap tidak melakukan perbuatan bermanfaat baik untuk dirinya maupun sekira lingkungannya, terkecuali berlomba-lomba memadati ruang tidur.

Dengan demikian, nuansa-nuansa islami pun tak melekat lagi dalam keseharian umat islam pada bulan penuh rakhmat tersebut. Tentunya, nilai religius pun tak kunjung datang, malah maraknya berpuatan ganjil tersebut. Haruskan bulan suci itu ternodai oleh perlakuan tak terpuji itu? [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok PusInfoKomp, 25/09;16.17 wib

×
Berita Terbaru Update