-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kitab (6)

Thursday, February 01, 2007 | February 01, 2007 WIB Last Updated 2007-02-01T08:24:25Z
Al-Jamiah; Di Banjiri Lautan Kendaraan Bermotor
Oleh Ibn Ghifarie

Memesuki hari pertama di setiap awal bulan sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) antri di setiap kantor dinasnya. Pasalnya, mereka harus mengambil gaji buah dari kerja kerasnya selama satu bulan. Tak terkecuali sejumlah civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) SGD Bandung ngedadak memadati perhelatan Al-Jamiah (01/02). Seolah-olah Gedung petinggi UIN itu, di banjiri lautan kendaraan bermotor.

Betapa tidak, semula gedung Rektorat tanpak sunyi dan sepi, terkecuali bila ada sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan Kuliah di lantai 5 dan 6.Sebab mahasiswa Fakultas Saintekh (Sains dan Teknologi) masih belum mempunyai ruangan proses belajar mengajar. Meski IAIN sudah berubah menjadi UIN. Taka ayal, setiap hari pun mereka tanpa pamrih dan harus rela menaiki tangga tersebut. Walhasil, kendaraan roda dua dan empat pula jarang mangkal disana.

Kini, 'rumah pejabat' itu berubah menjadi 'lautan manusia', mulai dari pegawai kebersihan, Dosen; tingkat Jurusan, Fakultas, Universitas, TU (Tata Usaha) sampai petinggi Senator Universitas.Sesekali terlihat kumpulan kaum dosen yang sedang menunggu giliran panggilan, sekedar ngerumpi, nongkrong-nongkrong sambil liat pemandangan, ketawa-ketiwi; penjaga keamanan yang duduk termenung sambil maca koran di ruang tunggu; sang pembersih di samping eks pasca yang sedang asyik menungu upah/bulannya, hingga tukang jualan asongan tumplek di teras Rekrorat tersebut.

Meski begitu, tetap saja hingar bingarnya Civitas Akademik mengisahkan sejuta pesola lain. Tak ketinggalan wajah para aktivis pergerakan, atau sanak family Dosen pula ikut nimbrung di sekira Gedung megah tersebut. Salah satu mahasiswa angkat bicara 'Alah meuni hese neangan dulur teh. Padahal geus janjian, ungkap Sakir mahasiswa Studi Agama-Agama.

'Pokona mah unggal tanggal hiji kudu aya di dieu (Gedung Rektorat-red). Biasa menta jatah,' jelasnya.

'Aduh Leudzh meuni hese neangan Abang (sebutan bagi senior-red) teh. Padahal geus kaditu-kadieu neangan can kapangih wae,' tutur salah satu aktivis yang tak mau disebutkan namanya.

'Sugan we ari tanggal hiji mah aya. Pan biasana sok mawa gaji,' tambahnya.

Nyatanya, pembagian gaji setiap bulan tak membawa berkah bagi para pengajar UIN semata, melainkan kaum 'profosal berjalan' dan saudara PNS tersebut.[Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Resimen Mahasiswa, 01/02;12.54 wib
×
Berita Terbaru Update