-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suhuf (9)

Saturday, March 24, 2007 | March 24, 2007 WIB Last Updated 2008-01-30T21:03:54Z
DPR; Kena Sindrom Tukulian

Oleh Ibn Ghifarie

Lagi, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) bikin onar. Kali ini, bukan masalah RUU (Rancangan Undang-Undang); Otonomi Daerah, Porno Aksi dan Porno Grafi, Agraria, Tenaga Kerja, Hak Kekayaan Intelektual. Melainkan urusan leptop. Betapa tidak. Di tengah-tengah krisis beras dan meroketnya sembako. Anggota Dewan masih sempat terpikir sekaligus merancanakan, setiap penyambung asfirasi masyarakat itu harus mendapatkan pasilitas tersebut.

Alih-alih mengimpentarisir dan tanggap terhadap segala persoalan yang sedang melanda Indonesia pun barang langka itu mesti hadir dan menghiasi setiap pertemuan sidang Dewan. Padahal, harga nominal satu saja, media maya itu bisa mencapai puluhan juta (21). Betapa menyakitkan masyarakat kecil.
Semula kehadiran anggota dewan sebagai penyambung lidah rakyat. Kini, mereka hanya memperjuangkan kepentingan-kepentingan kelompok dan pribadinya. Tentunya, cita-cita mulia pun tak tau dimana rimbanya.

Wahai, dewan dimanakah nuranimu. Atau jangan-jangan engkau sedang terkena penyakit sindrom Tukulian. Pasalnya, hampir setiap malam di dunia pertelevisian kita selalu dijejali acara mimpi, infoteiment, dunia entah berantah dan negeri dongeng.

Terlebih lagi, saat acara 'Empat Mata' yang dipandu Tukul Arwana mendapat perhatian lebih dari insan hiburan. Hingga menjadi icon Indonesia. Siapa yang tak kenal Tukul, melalui selogan 'Kembali Ke Laptop' Ia menjadi orang terkenal seklaigus menina bobokan persoalan pelik bangsa. Adakah persamaan antara Tukul dengan DPR?

Adalah laptop yang mempertemukan kedua insan yang berbeda tersebut. Bila itu yang terjadi, maka DPR telah menjadi murid setia Tukul. Ironis Memang. [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 24/03;23.16 wib
×
Berita Terbaru Update