-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suhuf (7)

Thursday, March 06, 2008 | March 06, 2008 WIB Last Updated 2008-03-06T17:23:19Z
Pemilihan Ketua SEMA Fakultas Ushuluddin
Oleh Ibn Ghifarie

Perubahan sistem pemerintahan mahasiswa (Student Good Govermance) dari BEM (Badan Eksekutive Mahasiswa) ke DEMA (Dewan Mahasiswa) dan SEMA (Senat Mahasiswa) berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Islam Departemen Agama Republik Indonesia No Dj. i/253/2007 tentang Pedoman Umum Organisasi Kemahasiswaan Perguruan Tinggi Islam (PTAI) dapat dilaksanakan juga.

Hari ini Kamis (06/03) Fakultas Ushuluddin diprakarsai oleh Pembatu Dekan III Drs Afgoni. M.Ag., menggelar pemilihan Senat Mahasiswa (SEMA) periode 2008-2009 di Ruang Sidang Ushuluddin.

Berdasarkan informasi yang kami terima dari panitia penyelenggara menuturkan “Calon SEMA terdiri dari 5 orang, diantranya; Didin S (mahasiswa Tasawuf Psikotrafi), Nasrul (mahasiswa Aqidah Filsafat), Eji (mahasiswa Sosiologi), Irsyad G N (mahasiswa Perbandingan Agama), Acep S M (mahasiswa Tafsir Hadis)”

Kendati saat pemilihan dua calon tak bias hadir; Didin S dan Acep S M. Namun, pencoblosan tetap dilaksanakan dan terpilihlah Eji sebagai Ketua SEMA Ushuluddin dengan memperoleh 19 suara, ungkapnya.

Posisi kedua diduduki oleh Nasrul (12) dan ketiga Irsyad G N (2) serta absten (5) dari total hak pilih berjumlah 38, jelasnya.

Menyinggung sisitem pemilihan yang diwakilkan berdasarkan 9 suara untuk setiap jurusan. Yaitu 3 orang pengurus Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang terdisi dari Presma, Sekum dan Bendum dan 6 orang lagi perwakilan dari mahasiswanya.

Ia menjelaskan ‘Memang begini aturanya dan kita hanya menjalankan surat edaran tersedut, tegasnya.

Pemilihan Ketua SEMA telah ditetapkan. Pelbagai harapan untuk membawa Fakultas Ushuddlin ke arah yang lebih baik dan menjadi gerbong pemikian UIN pun terus dilontarkan mahasiswa.

Salah satunya oleh Saeful Anwar, mahasiswa Aqidah Filsafat berkata ‘Ya paling tidak harapan kedepan tidak ada diskrimminasi terhadap jurusan yang jumlah mahasisawnya relative sedikit. Pencitraan Fakultas Filsafat dan Teologi sebagai gudangnya ilmu dan mahasiswanya mahir dalam berwacana harus digalangkan kembali.’

Yang lebih terpenting lagi, “Segala persoalan yang menyangkut dengan kebaikan bersama mahasiswa harus dilibatkan dalam pengambilan keputusan apa pun.” [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Komputer Ngeheng,06/03/08;15.34 wib
×
Berita Terbaru Update