Iqomah; Dipadati Lautan Manusia
Oleh Ibn Ghifarie
Memesuki malam hari pertama puasa di bulan Ramadhan umat islam dianjurkan melaksanakan shalat tarawikh. Tak terkecuali sejumlah civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) SGD Bandung ngedadak memadati mesjid Idomah[/i] (24/09).
Betapa tidak, semula mesjid sunyi sepi, terkecuali bila ada sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan Mabit (malam bina iman dan takwa) terhadap sang khalik. Agaknya tempat tersebut mulai ramai. Terlebih lagi saat proses belajar mengajar mushola itu, ramai dipadati pelbagai mahasiswa. Sesekali terlihat kumpulan kaum pelajar yang sedang melakukan mentoring, sekedar ngerumpi, nongkrong-nongkrong sambil liat pemandangan, belajar-mengajar, hingga terjadinya ajang kaderisasi oleh para aktivis pergerakan tertentu.
Kini, `rumah Tuhan` itu berubah menjadi `surga para maling`, mulai dari sendal, sepatu, HP (Hand Pone), tas, sampai tumpukan arsip berharga organisasi.
Meski begitu, tetap saja hingar bingarnya umat islam pun memadati Iqomah. Apalagi menjelang shalat tarawikh, serambi tajug tersebut sulap menjadi lautan manusia berbusana muslim; muda-mudi, laki-laki-perempuan, tua-muda, kakek-nenek, bocah kecil sekalipun semuanya tumplek di sekretariat LDM (Lembaga Dakwah Mahasiswa) tersebut.
Sudah tentu, beralihnya tempat `dikabulkan doa` itu menjadi `surga para pelancong rasa` menuai pelbagai cerita. Salah satu mahasiswa ikut mengomentari `Naha nya ari pasa tarawekhan pinuh, coba pas sholat maghri meni bisa kaitung keneh ku jari,`sindirnya.
`Tong boboraah pas shalat Subuh, Dzuhur, Asar atawa Maghrib. Da lah pas Isya masih sa eutik keneh. Naha ari pas tarawekhan ujug-ujug loba. Tah teuing timana barijilna?`ungkap salah satu mahasiswa kepada temannya.
Tibanya bulan penuh maghfirahrak itu, malah membuat ketar ketir pihak pengurus mesjid. Pasalnya, mereka terlalu banyak menerima pengaduan jemaah tarawikh yang kehilangan barang. Haruskah kesucian bulan Ramadhan ini ternodai oleh perbuatan tak mulya tersebut? [Ibn Ghifarie]
Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 23/09;21.24 wib
Oleh Ibn Ghifarie
Memesuki malam hari pertama puasa di bulan Ramadhan umat islam dianjurkan melaksanakan shalat tarawikh. Tak terkecuali sejumlah civitas akademika Universitas Islam Negeri (UIN) SGD Bandung ngedadak memadati mesjid Idomah[/i] (24/09).
Betapa tidak, semula mesjid sunyi sepi, terkecuali bila ada sekelompok mahasiswa yang sedang melakukan Mabit (malam bina iman dan takwa) terhadap sang khalik. Agaknya tempat tersebut mulai ramai. Terlebih lagi saat proses belajar mengajar mushola itu, ramai dipadati pelbagai mahasiswa. Sesekali terlihat kumpulan kaum pelajar yang sedang melakukan mentoring, sekedar ngerumpi, nongkrong-nongkrong sambil liat pemandangan, belajar-mengajar, hingga terjadinya ajang kaderisasi oleh para aktivis pergerakan tertentu.
Kini, `rumah Tuhan` itu berubah menjadi `surga para maling`, mulai dari sendal, sepatu, HP (Hand Pone), tas, sampai tumpukan arsip berharga organisasi.
Meski begitu, tetap saja hingar bingarnya umat islam pun memadati Iqomah. Apalagi menjelang shalat tarawikh, serambi tajug tersebut sulap menjadi lautan manusia berbusana muslim; muda-mudi, laki-laki-perempuan, tua-muda, kakek-nenek, bocah kecil sekalipun semuanya tumplek di sekretariat LDM (Lembaga Dakwah Mahasiswa) tersebut.
Sudah tentu, beralihnya tempat `dikabulkan doa` itu menjadi `surga para pelancong rasa` menuai pelbagai cerita. Salah satu mahasiswa ikut mengomentari `Naha nya ari pasa tarawekhan pinuh, coba pas sholat maghri meni bisa kaitung keneh ku jari,`sindirnya.
`Tong boboraah pas shalat Subuh, Dzuhur, Asar atawa Maghrib. Da lah pas Isya masih sa eutik keneh. Naha ari pas tarawekhan ujug-ujug loba. Tah teuing timana barijilna?`ungkap salah satu mahasiswa kepada temannya.
Tibanya bulan penuh maghfirahrak itu, malah membuat ketar ketir pihak pengurus mesjid. Pasalnya, mereka terlalu banyak menerima pengaduan jemaah tarawikh yang kehilangan barang. Haruskah kesucian bulan Ramadhan ini ternodai oleh perbuatan tak mulya tersebut? [Ibn Ghifarie]
Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 23/09;21.24 wib
