-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Coretan (16)

Wednesday, October 04, 2006 | October 04, 2006 WIB Last Updated 2006-10-04T08:13:26Z
Ta`aruf; Ajang Kaderisasi Partai Mahasiswa
published on 9 September 2006 | Berita Mahasiswa--Oleh Ibn Ghifarie

A.H.Nasution--Pagi hari yang cerah itu, tak seperti hari-hari biasanya Auditorium UIN Sunan Gunung Djati dibanjiri lautan manusia berseragam hitam-putih. Tak lain mereka sedang mengikuti acara Ta’aruf 2006-2007 (28/08), yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN SGD Bandung, mulai dari senin-kamis, (28-31 Agustus) dengan bertajuk “Reintegrasi Iman Dan Ilmu, Upaya Membentuk Mahasiswa Visioner Dan Bernurani”.

Terselengaranya acara ini merupakan kegiatan tahunan sebagai bentuk awal pengenalan civitas akademika terhadap mahasiswa baru. Terlebih lagi guna memegang komitmen bahwa kedatangan generasi muda mengemban tangungjawab besar terhadap keluarga, masyarakat bangsa dan agama, tulis Heri Kuswanto, selaku Ketua OC dalam buku panduan Ta’aruf.

Meski begitu, harapan tinggal harapan. Kini, malahan sebagian mahasiswa menilai perhelatan akbar tahunan ini beragam cara. Mulai dari mencibir, mencaci, maki sampai menyanjungnya. Apalagi dari segi penilai tata letak Stand HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) dan UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa), materi dan narasumbernya serta penenmpatan lahan parkir yang terkesan tak tertata rapih.

Salah satunya diungkapkan oleh Imam Syafi’e, mantan Presma HIMA Fisika ‘Mestinya kordinator panitia keamanan dan satpam harus adany garis kordinasi mengenai penempatan area parkir dan stand supaya tidak terkesan tercecer, katanya. ‘Kalau perlu mestinya ada ketegasan dari pihak keamanan (satpam-red)’, menambahkanya.

Pendapat yang senada pun dilontarkan oleh Dudi Rusatandi, mantan Presma KPI, ‘Bila penataannya seperti ini, sambil menunjukan ke stand dan lahan parkir, terkesan semberawut,. Namun, berkenaan dengan relokasi parkir, semula disekita Auditorium menjadi di daerah eks Pasca sarjana dan samping UKM Menwa, saya kira ini merupakan eksistensi keamanan (satpam-red) semata, paparnya.

‘Kalaupun ingin disatu lokasikan, mestinya harus tertib dan tertata rapih, bukan dua tempat seperti sekarang, sambil menunjukan ke ruang eks pasca,’ menambahkannya.

Berbeda dengan Dudi atau Imam, Johan selaku Koordinator logistik panitia Ta’aruf, angkat bicara, ‘Bagus sekali, bahkan sangat indah, tegasnya.

Menyingung keberadaan area parkir yang terkesan acak-acakan ia berujar ‘Ini bukan urusan panitia, tapi kewajiban pihak keamanan,’ paparnya.

Walaupun, Ia merasa kecewa dengan adanya stand-stand HMJ dan UKM disekirat Aula ini menganggu kegiatan Taaruf. Artinya setiap penjaga stand itu tak mengindahkan acara Taaruf, bahkan terkesan melanggar peraturan stand sendiri. Yakni untuk tidak membuat gaduh saat prosesi acara sedang berlangsung. Ambil contoh dengan mengersakan volume musik, pada waktu materi berlangsung, cetusnya.

‘Terkesan acak-acakan, tak kelas konsepanya, malahan acara Taaruf tahun ini merupakan ajang kaderisasi partai mahasiswa tertentu. Lihat saja mulai dari logo Taaruf, tema sampai pematerinya. Semuanya hanya cerbong kaderisasi semata,’ ungkap salah satu pengurus Partai Mahasiswa yang tidak mau disebutkan namanya.

‘Acara Ta’aruf kali ini terkesan hanya di donimasi satu partai tertentu saja. Padahal, kegiatan tahuan ini milih bersama, kata salah seorang aktivis pergerakan yang tak mau disebutkan namanya dalam menilai materi dan narasumber yang ada dalam agenda acara tersebut.

Lain panitia, lain pula peserta Ta’aruf, sebut saja, Deni (bukan nama asli) berkata ‘ Cape sekali , soalnya mesti duduk dan mengikuti materi dari pagi sampai sore, bahkan hari kemarin (selasa-red) kegiatan di mulai dari subuh dan harus mengikuti shalat qiamullail. Bila tidak mengikuti acara tersebut, maka akan dikenakan sanki, bahkan ujung-ujungnya sertifikat buat kompre ditahan panitia,’ ungkapnya.

‘Seru sekali. Bisa kenal sama temen-temen dari jurusan dan fakultas lain,’ kata salah satu Mahasiswa baru saat ditemui PusInfoKomp.

Meski menui beragam pendapat mengenai Taaruf, Acep Komaruddin, Presma (Prediden Mahasiswa) BEM UIN SGD ‘Berharap Taaruf ini dapat memperjelas diri sebagai insan yang berakal dalam menentuak arah hidup guna mencapai kesuksesan duni dan akhirat,’

Selain itu, Heri menambahkan, ‘Ia Berharap lebih bekerja keras, tergas dan kritis dalam menjalani ikatan persaudaraan dan melakukan tindakan bermanfaat. Salah satunya dengan semangat yang kuat dan jiwa yang sehat kita satukan visi jalankan misi bergerak untuk perubahan dan kemajuan UIN SGD Bandung,’

Akhirnya tak ada kata arif yang terungkap, selain mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa baru. Semoga dapat tercapai apa yang di cita-citakannnya kelak. Semoga. (Boelldzh PusInfoKomp)

Cag Rampes,Pojok Auditirium,28/08;12.34 wib
×
Berita Terbaru Update