-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Coretan (20)

Wednesday, October 04, 2006 | October 04, 2006 WIB Last Updated 2006-10-04T08:24:37Z
KM Wirahma Tutup Acara Gandrung Milad Teater Awal Ke-19

published on 23 September 2006 | Berita Mahasiswa--oleh Ibn Ghifarie

A.H Nasution--`Selamat dan maju terus buat Teater Awal. Saya merasa bangga dengan adanya Teater, sebab beberapa kali mendapatkan juara tingkat Jawa Barat-Banten, mulai dari Sutradara, Actor, sampai Akuistik, demikian ungkap Nanat Fatah Natsir selaku Rektor UIN SGD Bandung dalam acara penutupan Gandrung Milad Teater Ke-19 (21/09)

Malam hari yang cerah itu, tak seperti hari-hari biasanya pelataran Gedung Rektorat UIN Sunan Gunung Djati dibanjiri lautan manusia, mulai dari, muda-mudi, laki-laki-perempuan, kakek-nenek, para petinggi Kampus, sampai para pedagang. Semuanya tumpah ruah di taman kampus tersebut. Tak lain mereka sedang mengikuti acara malam penganugrahan Gandrung Milad Teater Ke-19, yang dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Awal (BEM) Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) UIN SGD Bandung dengan menghadirkan bintang tamu; KM (Kelompok Musik) Wirahma, El-Ban Band (Guru Sekolah Al-Azhar Bandung), Qolbun Nada (Teater Awal), Debu (Kopi Singa) dengan dipandu oleh Dado (Penyiar Radio Mandala FM)

`Terselenggarnya kegiatan tahunan ini merupakan bentuk rasa syukur kita kepada Tuhan supaya Teater tetap lebih maju, hingga tak terjebak pada kepura-puraan seni,`kata Hendra `Pongkir` selaku Ketua Umum Teater dalam sambutannya.

Sebelum acara dimulai, beberapa lirik lagu pembuka pun didendangkan oleh El-Ban Band. Kontan saja, hampir semua penonton yang memadati halaman Al-Jamiah ikut terpukau, hingga meju merangseg guna menggerumuti pangung tersebut. Apalagi pada saat pembacaan `Anugrah Puisi se-UIN`; Pertama, Neng Wati (465 sekor). Kedua, Usep Husni (465 sekor). Ketiga, Siti Nur Aeni (455 sekor) dan door prize dari Kopi Singa.

Dinginya udara di malam hari, yang menusuk tulang pungung. Tak menjadi penghalang civitas akademik untuk ikut gabung dalam kegiatan tersebut. Sesekali terdengar sorak-sorai, jingkrak-jingkrakan, iringan tepuk tangan, teriakkan lagi dong, sampi permintaan sederetan tembang-tembang andalan Wirahma.

Menyoal perhelatan akbar tersebut. Salah satu mahasiswa yang tak mau disebutkan namanya angkat bicara `Alah meni pinuh pisan. Meni katinggali urang kampungna, cacak-cacak karek ngundang Wirahma ieu teh. Komo deui lamun asli selebritis beneran, kacida bakal pinuhna ieu tempat teh, ungkapnya saat ditemui PusInfoKom.

Lazimnya saat merayakan hari ulang sederetan ucapan bernada selamat dan sukses pun kian bermunculan. Tak terelakan lagi, pada acara Milad Teater yang jatuh pada hari selasa (19/09/87 lahir Teater) mulai dari petinggi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KBM UIN SGD Bandung, Rektorat, kasepuhan Teater, sampai penonton sekalipun.

`Selamat dan maju terus buat Teater semoga dapat mewarnai dunia kampus. Sebab Teater merupakan icon kebanggaan UIN SDG. Tentunya dengan hal-hal positif dan bermanfaat,`kata Acep Komaruddin Presma BEM UIN.

`Selamat buat Teater. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya. Laksanakan semuanya dengan sifat dan sikap arif selaku manusia yang kaffah,`ujar Ua Ajis selaku kasepuhan Teater.

`Selamat dan maju terus buat Teater, sambil diiringi musik,`papar salah satu penonton yang memenangkan door prize.

Namun, susana gaduh sempat mewarnai hajatan tersebut. Pasalnya, saat Wirahma melantunkan lagu-lagu andalan tentang peran generasi muda dalam menyokong pembangunan Indonesia. Nyatanya, dilain kerumunan penonton sempat terjadi bentrokan. Meski dapat dilerai oleh pihak keamana kampus, tapi gulungan orang-orang sempat membuyarkan bahkan mencoreng kemeriahan acara tersebut.

Padahal berkali-kali pemandu acara mengingatkan kita untuk tetap menjaga diri, tak membuat onar, menghargai perbedaan yang ada. Tapi kita malah akrab atau sengaja melanggengan budaya barbar. (Ibn Ghifarie PusInfoKomp)

Cag Rampes,pojok Menwa,21/09;23.45 wib
×
Berita Terbaru Update