-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Suhuf (5)

Saturday, March 17, 2007 | March 17, 2007 WIB Last Updated 2008-01-30T20:25:18Z

Lagi, Ibu Kandung Bunuh 4 Anaknya
Oleh Ibn Ghifarie

Lagi, seorang ibu tega membunuh 4 anaknya. Kali kedua peristiwa mengerikan itu terjadi di Malang. Keempat buah hatinya tewas terbujur kalu karena diracun ibu kandungnya sendiri. Setelah keempat anaknya meninggal, sang ibupun menyusul bunuh diri, dengan meminum racun yang sama. Kelima jenazah tersebut adalah Junania Mercy, 35, dan empat anaknya, yaitu Athena Latonia, 11, Prinsessa Ladova, 9, Hendrison, 9, dan Gabriela Al Cei, 1,5. Peristiwa menggegerkan itu baru diketahui masyarakat pada Minggu (11/3) siang.

Diduga mereka telah tewas pada Sabtu malam. Sebelum bunuh diri, Mercy menjajarkan keempat anaknya yang sudah tewas di atas tempat tidur di rumah mereka di Jl Taman Sakura RT 1/10 No 12, Lowok Waru, Malang. Tak jauh dari kelima mayat itu terdapat surat yang ditulis Mercy, yang berisi ucapan terimakasih pada suami Mercy yang juga ayah keempat bocah, Hendri Suwarno, 37. Mercy juga meminta agar jenazahnya dan anak-anaknya dikremasi. (Waspada online, 13/03)

Masih ingat dalam benak kita, di pertengahan tahun 2006. Bagaimana seorang ibu membunuh 3 anaknya. Alih-alih tak mampu membahagiakan pujaan hati pun berujung pangkal pada pengambilan nyawa ketiga anaknya.

Mesti pihak berwajib tak menetapkan terdakwa sebagai pelaku pembunuhan berencana sekaligus menjerat tersangka dalam hotel predeo. Pasalnya, Ia mengalami ganguan kejiwaan akut. Tentunya, setelah mendapatkan rekomendari dari rumah sakit jiwa.

Menjamurnya, aksi pembunuhan berdarah dingin bak fenomena gunung es. Terlebih lagi, dengan dalih kehidupan ekonomi keluarga yang tak kunjung membaik. Membuat sebagian orang menyudahi segala persoalan pelik itu dengan bunuh diri.

Keberadaan Sang Kholik pula sebagai tumpuan segala pertolongan dan kemauan kita malah ditinggalkan jauh-jauh. Semangat berusaha dan bekerja keras guna mencukupi keperluan rumah tangga, malah kian memudar. Hingga mengandalkan belas kasihan dari pihak berderma. Ironis memang.

Namun, inilah potret muram warga Indonesia yang tak bisa keluar dari multi krisis. Termasuk krisis kepercayaan dalam menghadapi hari esok. [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 13/03;17.25 wib

×
Berita Terbaru Update