-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Shuhuf (3)

Friday, December 14, 2007 | December 14, 2007 WIB Last Updated 2008-01-30T20:16:13Z
Kala Acara Topik Ketiban SMS (Sort Masage Service)
Oleh Ibn Ghifarie

Di saat malam mulai beranjak gelap dan menyelimuti dinginya udara, kucoba meneruskan pekerjaan yang sempat tertunda beberapa jam. Pasalnya, temen-temen lagi kena sindrom geam bola.

Tak pelak, ngedit naskah ‘Melawan Arus; Pergulatan Pemikiran Kaum Minoritas’ pun sempat terbengkalai. Belum lagi, kawan-kawan yang lain menuntut kesediaanku untuk bersedia mengisi pelatihan jurnalistik dan pentingnya melek internet.

Kala itu, sedang asyik-asiknya medit tulisan. Sekoyong-konyong mataku mulai pudar melototi monitor, bahkan berpaling ke acara televisi. Kebetulan siaran yang aku liat ‘Topik’ Minggu Ini (SCTV). Rasanya, akan menarik materi yang akan diulas malam ini.

Memang betul, ‘Topik’ ini bertajuk ‘RI-Malayasia : Bertengkar Hingga Duni Maya’ dengan menghadirkan Narasumber; Enda Nasution, Presiden Blogger Indonesia, Karim Raslan, kolumnis asal Malaysia dan politisi Partai Amanat Nasional, Alvin Lie, Rabu (12/12).

Kebanjiran SMS (Sort Masage Service)

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan deringan suara Handphoneku petanda ada pesan yang masuk. Tanpa basa-basi kubuka pesan singkat itu, ‘Bang Bul (Buled sapaan akrabku-red) di SCTV aya perang Blogger Malayasia versus Indonesia, tulis Dian Bendum (Bendahara Umum) LPIK (Lembaga Pengkajian Ilmu Keislaman) Bandung.

Sejurus kemudiaan pesan singkat pun terus berdatangan kepadaku ‘Mas, mohon minta tanggapannya tentang pertengkaran para Blogger Malayasia dan Indonesia? Makasih. Anonim yang tak menyebutkan namanya.

Kang, nyuhunkeun pendapatna ngenaan ribut Blogger Indonesia sareng Malayasia soal Reog Ponorogo, Rasa Sayange. Cing kumaha saur Akang, SMS (Sort Masage Service ) kawanku.

Ayo gimana tanggapanya tentang keributan di dunia maya (blogger Indonesia dan Malayasia)? Ditunggu balasanya ya?, rekanku yang lainya.

Di Mata Serdadu Blogger
Tak ayal, ucapan permohonan tanggapan itu menghentakan perasaanku. Betapa tidak, aku mulai tak mengupdate Blogku karena asyik belajar ngedit naskah dan satu lain hal. Apalagi pascapemutusan koneksi web.idku oleh Pandi (Pengelola Nama Domain Internet Indonesia), sebab belum diperpanjang.

Memang ku akui, beberapa tahun ini aku mulai akrab dengan dunia blog. Hingga beberapa kawanku memberikan julukan ‘bloggger yang handal’. Jujur saja, aku masih belum menguasai media online ini, tapi keukeuh peuteukeuh rekan-rekanku memanggil sebutan itu. Entah karena pernah mengelola beberapa blog atau bertukar pengalaman soal weblog.

Adalah berjubelnya pesan singkat soal perseteruan para Blogger antara Indonesia dan Malayasia merupakan satu bukti kepercayaan sahabat-sahabatku soal dunia cyber. Terutama berkenaan dengan blog.

Tak disangka-sangka, Oval aktivis JarIK (Jaringan Islam Kampus) Bandung yang berada disampingku mengawali pembicaraanya dengan melontarkan pertanyaan ‘Wah…gimana tanggapanya menurut Serdadu Blogger (Pegiat sekaligus Bloggermania--red) soal perseteruan antara para Blogger Indonesia dan Malayasia,’ cetusnya.
Tentu tak ada jawaban dariku, selain kata ‘Tinggali wae acara ieu’ pan aya Presiden Blogger Indonesia,’

Menanggapi hal ini, Presiden Blogger Indonesia Enda Nasution menilai perang blog ini tak perlu terjadi. "Situs www.ihateindon.blogspot.com sudah melanggar term condition penyedia layanan blog," ujar Enda.

Menurut Karim Raslan, kolumnis asal Malaysia, salah satu penyebab meruncingnya hubungan Indonesia-Malaysia adalah banyaknya warga Indonesia yang datang ke Malaysia. "Ini menjadi masalah sosial buat Malaysia," ungkap Karim.

Benarkah ketidakharmonisan kedua negara serumpun ini adalah kelanjutan sejarah atas konflik yang selalu mewarnai hubungan kedua negara? Mulai dari era Sukarno hingga saling klaim hak cipta ? (Liputan 6 SCTV)

Stop Peperangan Antar Blogger
Maraknya situs yang dibuat oleh para blogger Malaysia. Isinya, kecaman dan hujatan atas Indonesia. Sebaliknya, sejumlah blogger asal Indonesia juga menumpahkan kemarahan yang sama.

Sejatinya kita kudu mengamini pernyataan Enda Nasution, seharusnya kita tidak membalas kebencian dengan kebencian, tapi menjembatani keduanya, demikianlah harapan Presiden Blogger Indonesia saat menutup perbincangan ‘Topik’ tersebut.

Malam mulai merayap. Suara jangkrik pun ikut memiahkan malam. Rasa ngantuk tak kunjung datang. Malah asyik membaca SMS sekaligus membuat coretan sambil berucap ‘Stop Peperangan Antar Blogger’’. Semoga hubungan Indonesia-Malayasia semakin harmonis, buka anarkis. Hidup Blogger [Ibn Ghifarie]

Cag Rampes, Pojok Sekre Kere, 13/12/00;14.16 wib
×
Berita Terbaru Update