-->

Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Isra Miraj, Kejujuran dan Covid-19

Monday, May 17, 2021 | May 17, 2021 WIB Last Updated 2021-05-27T03:21:05Z


GHIFARIE-Sejatinya kehadiran Isra Miraj (27 Rajab 1442 H) yang jatuh pada tanggal 11 Maret 2021 harus menjadi momentum awal untuk membangun semangat kejujuran, amanah, ketulusan yang memberikan suri tauladan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari ini.

Pasalnya, dalam suasana pandemi Covid-19 kejujuran menjadi modal berharga (bersama) untuk memutuskan mata rantai penyebaran corona. 

Akibat tak jujur, (ketidakterbukaan) seorang pasien menyebabkan 46 tenaga medis positif tertular virus corona di RS dr. Karyadi, Semarang; 21 tenaga medis di RST Ciremai, Kota Cirebon, harus diisolasi; kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Indramayu pada Rabu (03/02) bertambah 51 kasus dibandingkan sehari sebelumnya. Totalnya mencapai 2.973 orang. Jumlah itu terdiri dari pasien yang dinyatakan sembuh ada 2.422 orang, pasien yang masih dalam perawatan ada 453 orang dan pasien meninggal tercatat 98 orang. 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengajak masyarakat untuk jujur dan tidak menutupi kondisinya demi kebaikan semua pihak. (Ayo Bandung, 20/04/2020, Kompas, 21/04/2020, Republika, 03/02/2021).

Pesan Isra Miraj

Kejujuran merupakan salah satu pelajaran berharga dari perjalanan suci kenabian dari Mesjid Haram (Mekah) ke Mesjid Aqsa (Palestina) lalu ke Sidrat Al-Muntaha yang membuahkan perintah shalat lima waktu.

Perintah ini tertera dalam surat Al-Isra:1 “Maha Suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya pada waktu malam dari Masjid al Haram ke Masjid al Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda keagungan Kami”

Bila Nabi Muhammad tidak memiliki sifat amanah niscaya peristiwa yang terjadi pada tahun 621 M–setahun sebelum hijrah ke Madinah saat usia Sang Ummi 50 tahun dan 10 tahun pascamenerima wahyu pertama disebarluaskan kepada pengikutnya.

Padahal keadaan rasul tengah mengalami duka mendalam atas kematian Abu Tholib (Pamannya) dan Siti Khodijah (Istrinya). Usulan Umm Hani Hindun, puteri Abu Thalib supaya tidak menceritakan kejadian ini tidak membuat gentar Nabi. Ikhtiar pengabaran perintah salat di umumkan ke penjuru dunia.

Abu Bakar orang pertama yang mengimani perjalanan yang melampaui batas kecepatan roda transportasi abad ke-7. Atas berkah kepercayaanya ia mendapatkan gelar dari Rasul As-Shidiq (benar, jujur). Ini yang dikemukakan oleh Quraish Shihab cara paling aman menghadapi Isra Miraj adalah dengan mengimaninya, seperti Abu Bakar sambil berkata “Apabila Muhammad yang memberitakannya, pasti benarlah adanya.”Itulah sebabnya mengapa Kierkegaard, tokoh eksistensialisme, menyatakan: “Seseorang harus percaya bukan karena ia tahu, tetapi karena ia tidak tahu.” Immanuel Kant berkata: “Saya terpaksa menghentikan penyelidikan ilmiah demi  menyediakan waktu bagi hatiku untuk percaya.” (Quraish Shihab, 1992:338-345)

Teladan Bersama

Kejujuran erat kaitanya dengan keikhlasan dan keteladanan. Apalagi kejujuran Muhammad tak dapat diragukan karena memiliki sifat shidiq (benar, jujur), tabligh (menyampaikan), amanah (dipercaya) dan fathonah (cerdas).


Ingat, sebelum diangkat menjadi Rasul telah mendapat gelar Al-Amin (dipercaya). Ini diakui oleh Abu Jahal, pembesar suku Quraisy menuturkan “Sesungguhnya kami tidak mendustaimu, hanya saja kami mendustai ajaran yang kamu bawa.”

Ihwal jejujuran  Muhammad ini diamini John L. Esposito dan O. Hashem nabi memperoleh gelar al-amin (yang dipercaya) ini karena keputusan dan kejujurannya. Para pengikuti Muhammad mengenalnya sebagai orang yang lurus, terpercaya, saleh, penyayang dan jujur.

Harus diakui, kaum muslim memandang easul sebagai petunjuk dalam semua aspek kehidupan, bagimana memperlakukan teman maupun musuh, apa yang harus dimakan dan diminum, dan bagaimana berperang dan sebagainya.

Tertanamnya sikap terpuji ini, memang pantas menjadi panutan semua manusia. Pasalnya, dalam hidupnya tak pernah satu pun manusia (yang secara jujur) tidak mengakui kehebatannya. Ketokohan Muhammad bukan saja dibesarkan oleh para sahabat yang menjadi pengikut setia ajarannya, tetapi kebesaran dan kehebatan Rasul itu diakui pula secara jujur oleh musuh-musuhnya. (O. Hashem, 2007 dan John L. Esposito, 2004:11-18)

Penghormatan terhadap nabi dan bahkan perhatian pada hal-hal terkecil dari perilaku dan kehidupan pribadinya tumbuh kuat. Walapun kaum muslim itu jauh darinya dalam segi waktu. Mereka senantiasa ingin mengetahui lebih banyak tentang kepribadiannya, rupanya dan kata-katanya agar dapat kepastian bahwa mereka memang mengeikutinya dengan benar. Para ulam populer sering menggambarkan  sosok nabi itu dalam warna-warni menakjubkan, bahkan dengan menambahkan detik-detik yang sangat tak berarti. (Annemarie Schimel, 1985:32)

Umat Islam meyakini segala perbuatan, ucapan, tindakan nabi harus dicintai, diikuti, ditaati sebab bagian dari mencintai dan mentaati Allah SWT. Namun, kerinduannya jangan sampai dikultuskan. Islam menganggap upaya-upaya mendewakan Nabi dikategorikan sebagai perbuatan dosa terbesar.

Hikmah Miraj

Upaya menciptakan kejujuran dan menjadikan tenaga medis sebagai pahwalan kejujuran di Indonesia ini, kita harus kita dukung, dorong secara bersama-sama. Caranya dengan keterbukaan, memberikan informasi yang benar atas segala penyakit yang dideritanya. 

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi menjelaskan hikmah memperingati Isra Miraj 2021 adalah anjuran mengimplementasikan nilai-nilai ibadah salat dalam kehidupan sehari-hari. Ibadah salat menempati posisi yang sangat utama dalam ajaran Islam.

Dalam hadits, salat diibaratkan sebagai tiang agama yang dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Salat dapat mendidik seorang muslim menjadi pribadi yang bersih, jujur, sabar dan disiplin. Nilai-nilai dalam salat bisa menjadi inspirasi menghadapi pandemi Covid-19. 

Melalui peringatan Isra Miraj 2021, Wamenag mengajak seluruh masyarakat menumbuhkan sikap empati dan solidaritas nasional. Kepekaan terhadap musibah (sense of crisis) juga harus tumbuh dengan saling membantu, menolong, dan bekerja sama. Untuk itu, para pemuka agama harus mendukung kebijakan pemerintah dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hikmah Isra Mi'raj 2021 diharapkan dapat memberikan pesan agama kepada masyarakat dengan narasi yang positif dan edukatif. (detikNews, 11/03/2021 13:42 WIB).

Inilah pelajaran berharga dari setetes keteladanan Rasul di tengah pandemi Covid-19. Mari kita jadikan kehadiran Isra Miraj ini sebagai media panutan bangsa yang kian memudar. Tentunya dengan tetap protokol kesehatan untuk memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan membatasi mobilitas.  Selamat Hari Raya Isra Miraj 1442 H.

Ibn Ghifarie, Pegiat kajian agama dan media di Institute for Religion and Future Analysis (IRFANI) Bandung

×
Berita Terbaru Update